Senin, 09 Maret 2015

Pengertian Sistem Rem

3

A.    SISTEM REM
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun. Karena itu rem sangat penting pada sebuah kendaraan untuk memastikan mengemudi yang aman. Rem diharapkan sangat handal serta tahan lama sehingga kendaraan dapat dihentikan dengan aman dan cepat dimana saja dan dalam kondisi apapun.
3
A.     Macam-macam rem
Menurut penggunaannya rem mobil dapat dikelompokkan segai berikut:
a). Rem kaki, digunakan untuk mengontrol kecepatan dan menghentikan kendaraan.
Menurut mekanismenya rem kaki dibedakan lagi menjadi:
1.
Rem hidrolik
2. Rem pneumatik
b) Rem parkir digunakan terutama untuk memarkir kendaraan.
c) Rem pembantu, digunakan pada kombinasi rem biasa (kaki) yang digunakan pada truk dan kendaraan berat.
B.     Sistem Rem Mekanik
Sistem rem mekanik ini merupakan system rem yang paling sederhana dan tidak terlalu banyak memakai komponen. Sistem rem ini umumnya digunakan untuk kendaraan kecil dan kendaraan lama.
Komponen terpenting dalam jenis rem mekanik ini yaitu sepatu rem, tuas dan kawat/seling. Sistem rem mekanik lebih mudah dalam perawatan dan paerbaikan karena kontruksinya yang sederhana.
C.    Sistem Rem hidrolik
Sistem rem hidrolik merupakan system rem yang menggunakan media fluida cair sebagai media pengahantar/penyalur gerakan. Sistem rem hidrolik ini sangat rumit dan perlu perawatan yang berkala karena komponen-komponennya yang rawan terhadap kerusakan.
Komponen terpenting dalam sisitem rem hidrolik yaitu sepatu rem, master cylinder, actuator cylinder dan tuas.
Rem hidrolik paling banyak digunakan pada mobil-mobil penumpang dan truk ringan.
Mekanisme kerja dan bagian-bagian dari rem ini ditunjukkan pada
gambar sistem rem hidrolik
D.    Sistem Rem Pneumatic
Sitem rem pneumatic merupakan system rem yang menggunakan media fluida gas sebagai penghantar/penyalur gerakan.
Dalam system ini kontruksi tidak terlalu rumit karena system rem pneumatic ini merupakan system rem tambahan untuk membantu system rem kendaraan.
Sistem rem pneumatic ini umumnya dipasang pada kendaraan berat dan besar karena membutuhkan daya pengereman yang besar juga.
Komponen terpenting pada sisterm re mini yaitu kompresor, selang tekanan tinggi dan katup pengatur.
1.      Rem model tromol
Pada rem model tromol, kekuatan tenaga pengereman diperlukan  dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama roda.
a.      Bagian-bagin utama rem tromol adalah sebagai berikut:
·         Silinder roda (wheel cylinder)
Silinder roda yang terdiri atas bodi dan piston, berfungsi untuk dorong sepatu rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder. Satu atau dua silinder roda digunakan pada tiap unit rem (tergantung dari modelnya).
 
·         Sepatu rem (brake shoe)
Sepatu rem berfungsi untuk menahan putaran brake drum melalui gesekan. Pada bagian luar sepatu rem terbuat dari asbes dengan tembaga atau campuran plastic yang tahan panas. 3Gambar kampasrem

·         Tromol rem.
Tromol rem (brake drum) umumnya terbuat dari besi tuang (gray cast iron). Tromol rem ini letaknya sangat dekat dengan sepatu rem tanpa bersentuhan dan berputar bersama roda. Ketika kanvas menekan permukaan bagian dalam tromol bila rem bekerja, maka gesekan panas tersebut dapat mencapai suhu 200
 – 300.
·         Pegas Pengembali (Return Spring)
Pegas pengembali berfungsi untuk mengembalikan sepatu rem ke posisi semula pada saat tekanan silinder roda turun.
·         Backing Plate
Backing plate berfungsi sebagai tumpuan untuk menahan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.
3
2.      Rem cakram
Rem cakram (disk brake) pada dasarnya terdiri atas cakram yang dapat berputar bersama-sama roda dan pada (bahan gesek) yang dapat menjepit cakram. Pengereman terjadi karena adanya gaya gesek dari pad-pad pada kedua sisi dari cakram dengan adanya tekanan dari piston-piston hidrolik. Prinsip kerja rem model cakram ini ditujukkan secara skema pada
3
Gambar rem cakram
a.      Bagian-bagian utama system rem cakram adalah sebagai berikut:
·         Master silinder
Master silinder berfungsi meneruskan tekanan dari pedal menjadi tekanan hidrolik minyak rem untuk menggerakkan sepatu rem (pada model rem tromol) atau menekan pada rem (pada model rem piringan).
3
Gambar master silinder
Cara kerja master silinder
Bila pedal rem ditekan, batang piston akan mengatasi tekanan
pegas pembalik (return piston) dan piston digerakkan ke depan. Pada waktu piston cup berada di ujung torak, compresating port akan tertutup. Bila piston maju lebih jauh lagi, tekanan minyak rem di dalam silinder akan bertambah dan mengatasi tegangan pegas outlet untuk membuka katup
3 3
Bila pedal rem dibebaskan, maka piston akan mundur ke
belakang pada posisinya semula (sedikit di dekat inlet port) karena adanya desakan pegas pembalik.
Dalam waktu yang bersamaan katup outlet tertutup. Ketika piston kembali, piston cup mengerut dan mungkinkan minyak rem yang ada di sekeliling piston cup dapat mengalir dengan cepat di sekeliling bagian luar cup masuk ke sillnder, hingga silinder selalu terisi penuh oleh minyak rem. Sementara itu tegangan pegas-pegas sepatu rem atau pad rem pada roda bekerja membalikan tekanan pada minyak rem yang berada pada pipa-pipa untuk masuk kembali ke master silinder
·         Boster rem
Boster rem termasuk alat tambahan pada sistem rem yang berfungsi melipat gandakan tenaga penekanan pedal. Rem yang dilengkapi dengan boster rem disebut rem servo (servo brake).
Boster rem ada yang dipasang menjadi satu dengan master silinder, tetapi ada juga yang dipasang terpisah.
3
                    Gambar boster rem
memperlihatkan salah satu model boster rem yang                                                                          menggunakan kevacuman mesin untuk menambah tekanan hidrolik.
Cara kerja boster rem
Bila pedal rem ditekan maka tekanan silinder hidrolik membuka  sebuah katup, sehingga bagian belakang piston mengarah ke luar. Adanya perbedaan tekan antara bagian depan dan belakang piston mengaklbatkan torak terdorong ke depan.
3
                          Gambar cara kerja boster rem
             Bagian depan piston yang menghasilkan tekanan yang tinggi in dihubungkan   dengan torak pada master silinder. Bila pedal dibebaskan, katup     udara akan menutup dan berhubungan lagi dengan intake manifold dan katup vacuum untuk membuka. Dengan terjadinya kevacuman yang sama pada kedua sisi piston, tegangan pegas pembalik mendesak piston ke posisi semula.
·         Katup pengimbang
Bila mobil mendadak direm maka sebagian besar kendaraan bertumpu pada roda depan. Oleh karena itu, pengereman roda depan harus Iebih besar karena beban di depan lebih besar daripada di belakang Dengan alasan tersebut diperlukan alat pembagi tenaga pengereman yang disebut katup pengimbang (katup proporsional). Alat ini bekerja secara otomatis menurunkan tekanan hidrolik pada silinder roda belakang,
dengan demikian daya pengereman roda belakang lebih kecil daripada daya pengereman roda depan.
3
model katup pengimbang
·         Cakram
Pada rem cakram komponen cakram atau piringan merupakan bagian yang secara langsung menghasilkan pengereman dengan adanya gesekan dengan pad. Cakram atau piringan terbuat dari besi tuang yang mampu menahan panas akibat gesekan dan tahan korosi.
3
Gambar bagian rem cakram

·         Pad Rem
Pad rem dalam system rem cakram merupakan bagian yang secara langsung berhubungan atau bergesekan dengan cakram yang akhirnya menghasilkan pengereman. Pad terbuat dari metalik fiber dicampur serbuk tembaga yang mampu menahan panas akibat gesekan serta memiliki kekerasan yang cukup tinggi. Untuk mengetahui keausan maksimum suatu pad akibat gesekan maka pada pad diberi celah pembatas agar diketahui keausan pad.
·         Minyak Rem
Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi yang sebagian besar terdiri dari alcohol dan susunan kimia dan ester (zat yang membuat orang tidak sadar).
Berikut ini persyaratan kualitas minyak rem yang diperlukan:
1. Titik didih yang rendah
Rem akan menjadi panas dengan adanya gesekan karena penggunaan yang berulang kali. Ada kalanya minyak rem dapat menjadi uap menyebabkan fluida berbusa. Bila ini terjadi injakan yang berlaku pada pedal rem hanya menekkan minyak rem yang sudah menjadi uap dan tidak ada tenaga yang bekerja pada silinder-silinder roda. Kejadian ini disebut vapor load = terhalang uap untuk mencegah hal ini diperlukan titik didih yang tinggi.
2. Mencegah karat pada logamdan karet
Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal dan ini akan menyebabkan kebocoran, hal ini akan berlanjut dengan hilangnya tenaga hidraulis. Minyak rem terbuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak dan menghindari karat pada logam.
3. Viscositas
Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscositas) untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperature yang bervariasi.
·         Caliper
Bagian yang tidak bergerak dari rem pad cakram adalah caliper, dimana terdapat silinder-silinder rem berikut sepatu rem dan pirodonya. Apabila pedal rem diinjak maka silinder-silinder rem akan bekerja secara hidrolik sehingga sepatu-sepatu rem atau pad akan menjepit, menahan dan menghentikan cakram rem yang sedang berputar. Caliper terbagi menjadi dua tipe yaitu fixed (tipe tetap) dan tipe floating caliper (tipe meluncur).
1. Type Fixed Caliper (tipe tetap)
tipe ini kontruksinya terpasang dua silinder yang bekerja secara hidroponik menekan pad dari dua arah.
Prinsip kerjanya:
Pada saat terjadi tekanan akibat hidroponik oil pressure maka piston akan mendorong kedua pad dan pegas karet hingga pad menekan cakram. Pada saat tekanan hilang maka pegas karet akan mengembang (reaksi) dan kedudukan pad rem kembali pada keadaan semula.
2. Type Floating Caliper dan cara kerjanya
Pada tipe ini hanya dilengkapi satu silinder yang terpasang pada slide pins yang bekerja secara hidrolik. Piston akan bergerak menekan dari siis dalam, sedangkan caliper terpasang tetap pada knakle kemudi. Akibat tekanan ini maka pad akan terdorong dengan pegas karet.
Ketika tekanan hinlang maka pad akan kembali ke posisi semula.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar